cover
Contact Name
asep miftahudin
Contact Email
donztsm@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bagas.afyad@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
The Indonesian Journal of Infectious Diseases
ISSN : 23546077     EISSN : 25991698     DOI : -
The Indonesian Journal of Infectious Disese (IJID) is a peer-reviewed journal published by RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. It specializes in infectious disease : emerging disease, new emerging disease issues and tropical medicine). IJID has been published twice a year in Indonesian since 2013 and started from 2018 IJID will be fully published in Open Journal System (OJS).
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES" : 6 Documents clear
Profil Pasien Suspek Koinfeksi TB pada HIV di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2015 NFN Rosamarlina; Farida Murtiani; Tri Yuli Setianingsih; Debby Permatasari
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.544 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v3i1.28

Abstract

AbstrakLatar belakang : Dampak pandemi Human Immunodefiency Virus (HIV) di dunia akan menambah permasalahan Tuberkulosis (TB). Koinfeksi TB dengan HIV merupakan tantangan besar dalam program pengendalian kedua penyakit tersebut. Kedua penyakit ini dan penyebabnya dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi epidemiologi masing-masing. Maka diperlukan beberapa penelitian untuk mengetahui besarnya angka kejadian koinfeksi TB-HIV dan juga profil dari pasien koinfeksi TB-HIV.Metode : Penelitian ini adalah penelitian diskriptif dengan desain potong lintang. Pengambilan data primer dengan instrument Case Report Form (CFR) dilakukan selama 3 bulan sejak September – November 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien suspek TB pada HIV dan HIV non TB sebanyak 38 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil : Jumlah pasien HIV pada periode September – November 2015 hanya 10 pasien yang TB-HIV. Dari 38 pasien suspek TB-HIV sebagian besar berusia < 35 tahun (52,6%) dan berjenis kelamin laki-laki (73,7%), menunjukkan Gejala klinis pasien suspek TB-HIV terbanyak adalah demam (94.7%), batuk (100%), batuk berdahak (89,5%), berkeringat malam hari (86,8%), mudah lelah (97,4%), gangguan tidur (86,8%), berat badan turun (100%), infeksi opportunistik candidiasis oral (60.5%) dengan hasil foto rontgen terbanyak yaitu Tb Paru (44,7%). Hasil apusan sputum pertama 84,2% BTA negative, apusan kedua 76,3% BTA negative dan apusan ketiga 86,8% BTA negative. Gambaran CD4 pada pasien TB-HIV 73,7% dengan CD4 < 100 sel/mm3.Kesimpulan : Sulit menentukan pasien koinfeksi TB pada pasien HIV tanpa dilengkapi pemeriksaan penunjang Foto Rontgen dan pemeriksaan CD4.
Hubungan Efektivitas Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan Keberhasilan Pengobatan Penderita TB Paru di Puskesmas Padasuka Bandung Tahun 2014 Upik Rahmi
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.908 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v3i1.29

Abstract

AbstrakLatar belakang : Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah suatu penyakit infeksi kronik yang mengenai jaringan paru yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis dan penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan fisik dan sosial serta dapat mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efektifitas Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan keberhasilan pengobatan penderita TB Paru di wilayah kerja Puskemas Padasuka Bandung.Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita TB Paru BTA (+) yang memiliki PMO dan telah menjalani pengobatan 6 bulan dengan jumlah 40 responden menggunakan Teknik Total Sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskemas Padasuka Bandung Tahun 2014.Hasil : Dari 40 responden sebagian besar yaitu 31 (77.5%) efektif dalam pengawasan menelan obat dan 26 responden (65%) berhasil (sembuh). Hasil analisa menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara efektifitas pengawas menelan obat (PMO) dengan kesembuhan penderita TB paru ( Pvalue = 0,002, nilai POR = 9,341).Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara efektifitas kegiatan PMO dengan keberhasilan pengobatan penderita TB paru Abstract Background: Pulmonary TB is a chronic infectious disease affecting the lung tissue caused by Mycobacterium tuberculosis, and the disease can lead to physical disability and social development and can affect the social and economic life of the patient. This study aims to determine the relationship of the effectiveness of the Supervisory Swallowing Drugs to the successful treatment of pulmonary TB patients in the region of Puskemas Padasuka Bandung. Methods: The study was a descriptive analytic research with cross-sectional approach. The population in this study are patients with TB BTA (+) which has been undergoing treatment PMO and 6 months with the number of 40 respondents using total sampling technique. This research was conducted in the working area Puskemas Padasuka Bandung 2014. Results: Of the 40 respondents most of which 31 (77.5%) effective in monitoring dope and 26 respondents (65%) managed (cured). The analysis shows no significant correlation between the effectiveness of a treatment supporter (PMO) to cure pulmonary tuberculosis patients (pvalue = 0.002, the value of POR = 9.341).Conclusion: there is a significant correlation between the effectiveness of the PMO with the successful treatment of pulmonary tuberculosis patients.
Hubungan Dukungan Emosional Keluarga dengan Keberhasilan Pelaksanaan Program Pengobatan HIV/AIDS di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Maulia Hindun Audhah; Marisca Agustina
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.007 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v3i1.30

Abstract

AbstrakLatar belakang : Dukungan emosional keluarga merupakan salah satu aspek dukungan keluarga yaitu suatu bentuk kenyamanan, perhatian ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang berarti baik secara perorangan maupun kelompok. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan dukungan emosional keluarga dengan pelaksanaan program pengobatan pasien HIV/AIDS.Metode : Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sample dalam penelitian ini adalah pasien HIV/AIDS yang melakukan pengobatan dipokja HIV/AIDS RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebanyak 98 pasien yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data di analisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square.Hasil : Dari 98 responden sebagian besar yaitu 54 (54,1%) menyatakan kurang mendapatkan dukungan emosional keluarga dan 53 (53.1%) tidak rutin dalam pelaksanaan program pengobatan pasien HIV/AIDS. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan emosional keluarga dengan kepatuhan program pengobatan HIV/AIDS (PValue = 0,01).Kesimpulan : Ada hubungan antara dukungan emosional keluarga dengan kepatuhan program pengobatan HIV/AIDS. AbstractBackground : Emotional support is one of family’s support aspect and a form of comfort, care and help that received by a person from someone important for them. The purpose of this research is to identified the correlation of emotional support and the implementation of HIV treatment programs.Methods: The design of this research is descriptive correlation with cross sectional approach. The amount of samples is 98 patien with HIV/AIDS from pokja-HIV/AIDS at RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Data analysis consist of univariate and bivariate analysis with chi square test .Results : Of the 98 respondents most of which 54 (54.1%) expressed less get emotional family support and 53 (53.1%) is not routine in the implementation of the treatment of patients with HIV/AIDS. There was a significant correlation between emotional support families with the compliance program HIV/AIDS treatment ( Pvalue = 0,01).Conclusion : There is a significant correlation between emotional support and the adherence of HIV treatment.
Profil Pasien Suspek Resistensi Ganda Tuberkulosis HIV/AIDS di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2012 Pompini Agustina; Huda Rahmawati; Adria Rusli; Titi Sundari; Ida Bagus Sila Wiweka
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.777 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v3i1.26

Abstract

AbstrakLatar belakang : Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis terutama menyerang paru. Laporan World Health Organization (WHO) menuliskan pada umumnya hanya sedikit orang yang terinfeksi TB menjadi sakit TB namun pada orang dengan HIV/AIDS yang terinfeksi TB banyak menjadi sakit TB. Resistensi terhadap Obat Anti Tuberkulosa (OAT) menjadi salah satu masalah penting dalam pengobatan TB. Ketersediaan obat yang ampuh tetapi tidak diberikan dengan baik menimbulkan masalah resistensi termasuk Resistensi Ganda (RG)/ Multidrug Resistant (MDR).Metode : Penelitian ini mempunyai desain deskriptif potong lintang menggunakan data yang sudah direkapitulasi dari case report form (CRF). Sampel penelitian ini adalah pasien suspek resistensi ganda TB pada HIV. Kriteria inklusi adalah semua pasien usia > 15 tahun dengan HIV TB Paru BTA positif atau negatif kasus baru, kasus kambuh, kasus putus obat, gagal terapi (suspek resistensi ganda) yang berobat ke Instalasi rawat jalan maupun Instalasi rawat inap RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso. Sampel berjumlah 21 orang pasien suspek resistensi ganda TB HIV/AIDS periode Maret – Desember 2012 di RSPI Prof dr Sulianti Saroso. Hasil disajikan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisis secara univariat.Hasil : Secara keseluruhan kelompok pasien suspek resistensi ganda TB HIV/AIDS paling banyak didapatkan pada usia 15-35 tahun sebesar 18 orang (85,7%), sebanyak 7 orang (33,33%) bekerja dengan pekerjaan sebagai karyawan, tingkat pendidikan paling banyak Sekolah Menengah Atas berjumlah 15 orang (71,4%) dan faktor risiko pasien paling banyak dari seks bebas dengan jumlah 13 orang (61,9%), Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan jumlah CD4 pasien cenderung rendah yaitu CD4 <100 sel/μL berjumlah 18 orang (66,7%), sementara jumlah limfosit paling banyak antara 15 % sampai 40 % sebanyak 10 orang (47,6%).Kesimpulan : Profil pasien suspek resistensi ganda TB HIV/AIDS RSPI Prof dr Sulianti Saroso pada kelompok usia produktif dengan faktor risiko utama adalah seks bebas dan kondisi sistem kekebalan tubuh buruk.
Profil Pasien Kandidiasis Oral dengan Koinfeksi Tuberkulosis-HIV di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Nina Mariana; Siti Maemun; Adria Rusli
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.043 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v3i1.27

Abstract

AbstrakLatar belakang: Kandidiasis oral banyak dijumpai pada pasien koinfeksi Tuberkulosis-Human Immunodefiency Virus (TB-HIV) dan meningkatkan morbiditasnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil pasien kandidiasis oral pada pasien koinfeksi TB-HIV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif potong lintang. Data penelitian didapatkan dari status rekam medik pasien kandidiasis oral dengan koinfeksi TB-HIV pada periode Januari 2011 hingga Mei 2014 di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien koinfeksi TB-HIV yang belum mendapat ARV (naive ARV) tetapi telah mendapat OAT yang yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 68 pasien.Hasil: Dari 62 pasien kandidiasis oral dengan koinfeksi TB-HIV yang belum mendapat terapi antiretroviral (ARV) didapat terbanyak laki-laki sekitar 74,6 %, usia produktif kurang dari 40 tahun (82,3%) dan pada stadium III sebesar 61,3 %, stadium IV sebesar 38,7 %. Hasil hitung CD4 terbanyak kurang dari 200 sel/μ. Rata-rata pasien menderita TB paru sebesar 72,6 %.Kesimpulan: Profil pasien kandidiasis oral dengan TB-HIV ditemukan terbanyak pada laki-laki dengan usia produktif pada stadium III dan IV, serta hasil hitung sel CD4 terbanyak kurang dari 200sel/μ.
Pengaruh Penggunaan Poster Sebagai Media Pengingat terhadap Kepatuhan Kebersihan Tangan Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Anitha Anitha; Hanny Handiyani; Sukihananto Sukihananto
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v3i1.128

Abstract

Latar belakang : Kebersihan tangan merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penularan agen patogen saat memberikan pelayanan kesehatan, namun tingkat kepatuhan kebersihan tangan perawat masih rendah. WHO meluncurkan strategi multimodal dengan salah satu strateginya adalah strategi pengingat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh poster sebagai media pengingat terhadap kepatuhan kebersihan tangan perawat pelaksana di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso.Metode : Desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pre eksperimen secara perlakuan ulang (one group pre and post test design). Sampel 34 perawat diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon, uji Spearman, dan uji T-Independent.Hasil : Kepatuhan kebersihan tangan sebelum dilakukan intervensi sebesar 34,3 % dan setelah dilakukan intervensi 47,14%. Ada perbedaan yang bermakna terhadap kepatuhan kebersihan tangan perawat pelaksana sebelum dan setelah dilakukan intervensi (Pvalue=0,001; CI 95%=43.3% ;51.73%). Hasil analisis didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia (Pvalue = 0,811), masa kerja (Pvalue = 0,673) dan jenis kelamin (Pvalue=0,376) dengan kepatuhan kebersihan tangan setelah intervensi. Ada hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan kebersihan tangan setelah intervensi(Pvalue = 0,031; 95%CI= -1,46; -28,18).Kesimpulan : Ada perbedaan yang bermakna terhadap kepatuhan kebersihan tangan perawat pelaksana di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebelum dan setelah dilakukan intervensi.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol. 9 No. 1 (2023): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 8 No. 2 (2022): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 8 No. 1 (2022): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 7, No 2 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 7 No. 2 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 7 No. 1 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 7, No 1 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 6 No. 2 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 6, No 2 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 6 No. 1 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 6, No 1 (2020): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 5 No. 2 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 5, No 2 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol 5, No 1 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 5 No. 1 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease Vol. 4 No. 2 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 4, No 2 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 4 No. 1 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 4, No 1 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 3, No 2 (2016): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 3 No. 2 (2016): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 3 No. 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES Vol 3, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES Vol 2, No 2 (2015): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES Vol 2, No 1 (2015): THE INDONESIAN JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES Vol 1, No 01 (2013): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 1, No 3 (2013): The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 1, No 2 (2013): The Indonesian Journal of Infectious Diseases More Issue